Besarnya beban itu hampir terjadi di semua aspek, mulai dari harga avtur, biaya bandara, hingga suku cadang yang jauh lebih besar,anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan,Nurhayati menyebut maskapai Indonesia memiliki beban yang lebih berat dibanding maskapai asing .
Hal tersebut menurutnya menjadi alasan sejumlah maskapai menaikkan harga tiket mereka beberapa waktu lalu,harga tiket penerbangan domestik bahkan lebih mahal dibanding internasional .
Sementara untuk perawatan kebutuhan suku cadang yang kebanyakan impor membuat biaya lebih tinggi,apalagi banyak suku cadang yang dikenakan bea masuk,padahal di sejumlah negara hal ini tidak terjadi,belum lagi nilai tukar rupiah atas dolar AS yang sejak 2016 terdepresiasi hingga delapan kali .
Akhirnya maskapai tidak kuasa untuk menaikkan harga tiket,namun Asosiasi Maskapai Nasional Indonesia (INACA) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kemudian meminta maskapai membatalkan kenaikan harga tiket dengan meminta mereka melakukan efisiensi .
Selama avtur Indonesia terlalu tinggi dan rupiah masih terdepresiasi dalam jangka waktu panjang,suku cadang pesawat masih kena bea masuk tinggi,dan harga layanan bandara tinggi,akan sulit bagi airlines mana pun untuk bertahan .
Post A Comment:
0 comments so far,add yours