www.dadupoker66.org



Saat ini Pemarintah masih kesulitan untuk menentukan berasan atau jumlah penerima subsidi liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg sehingga membuat  penyalurannya tidak tepat sasaran dan volumenya terus mengalami kenaikan,Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan hingga kini penerima atau pengguna LPG subsidi masih sulit diidentifikasi,Djoko mengatakan salah satunya yakni karena adanya penjualan melalui saluran online .

Penerima sulit teridentifikasi terutama yang beli secara online,dalam rapat panitia kerja bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen,Senayan, Jakarta Pusat,ditemui di lokasi yang sama,Direktur Pemasaran dan Ritel PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid menjelaskan secara aturan memang tidak ada larangan untuk menjual LPG secara online,namun dia mengatakan pihaknya menyalurkan LPG subsidi melalui agen .

LPG subsidi pada hakikatnua diperuntukkan untuk konsumen rumahnyangga,usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan nelayan,namun pihaknya akan menindaklanjuti apabila ada kelompok lain yang ikut menikmati,nanti kita ajak bicara kita lihat transaksinya dia dominan dimana subsidi atau nonsubsidi,tapi yang jelas kita jalankan aturan dulu,ujarnya .

Pertamina mencatat realisasi penyaluran subsidi LPG 3 kg sebagai berikut tahun 2013 4,403 juta metrik ton,2014 4,994 juta metrik ton,2015 5,566 juta metrik ton,2016 6,004 juta metrik ton,2017 6,293 juta metrik ton,2018 6,552 juta metrik ton,serta 2019 diperkirakan sebeaar 6,978 juta metrik ton .
Share To:

DADUPOKER

Post A Comment:

0 comments so far,add yours