DaduPoker

Janggut adalah rambut yang tumbuh pada daerah dagu, pipi, dan leher pria. Rambut di daerah di atas bibir kadang juga dikelompokkan sebagai "janggut" walaupun secara spesifik lebih sering disebut kumis. Ilmu yang mempelajari janggut disebut pogonologi. Sepanjang sejarah, pria berjanggut telah diasosiasikan dengan berbagai atribut seperti bijaksana, maskulin, atau berstatus tinggi, tetapi kadang juga diasosiasikan sebagai kurang rapi atau eksentrik.

Namun pada saat ini jenggot juga dapat mempengaruhi ada nya opini, yang mengatakan bahwa jenggot dapat mempengaruhi besar kecilnya biji kelamin. Dilansir dari NY Post, hasil penelitian ini dipublikasikan pada awal bulan ini pada jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan jenggot pria terhadap tanda kesuburan lain pada primata seperti hidung besar, rambut di wajah, serta tanda merah di dada pada spesies tertentu.

Rambut digolongkan sebagai 'ornamen' penanda maskulinitas sedangkan testis digolongkan sebagai 'senjata' yang dimiliki. Testis ini merupakan cara untuk berkompetisi secara seksual dengan pejantan lain pada spesies melalui reproduksi. Penelitian ini menemukan bahwa manusia termasuk primata besar, secara fisik kekurangan energi untuk memiliki baik testis yang besar serta wajah berambut lebat pada waktu yang sama. Baik dalam bentuk jenggot di manusia, maupun jambang pada monyet, pria atau monyet jantan dianggap tak mampu memproduksi sperma secara besar sambil menjaga produksi jenggot yang banyak.

Namun hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa memiliki jenggot bisa membantu pada hal reproduksi. Primata dengan banyak bulu dianggap lebih maskulin, sehat, dan subur, sehingga dianggap lebih menarik bagi rekan betina mereka. Namun hal tersebut tidak dapat mempengaruhi banyak reproduksi yang di miliki seorang pria, untuk memproduksi sprema yang ada.


Share To:

DADUPOKER

Post A Comment:

0 comments so far,add yours